Muhammad Alauddin

Rabu, 21 Agustus 2013

bronkitis_muhammad alauddin PSIK A1 / 3

Anatomi Sistem Respirasii



A.   PENGERTIAN SISTEM RESPIRASI
Pernapasan ( respirasi ) adalah peristiwa menghirup  udara dari luar yang mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Jadi dalam paru – paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang ditarik dari udara masuk kedalam darah dan CO2  dikeluarkan dari darah secara osmosis. Seterusnya CO2akan dikeluarkan melalui traktus respiratoris ( jalan pernapasan ) dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler–kapiler vena pulmonalis kemudian masuk keserambi kiri jantung (atrium sinistra) – ke aorta – seluruh tubuh ( jaringan – jaringan dalam sel-sel),  disini terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran adalah CO2 dan saat ini dikeluarkan melalui peredaran vena masuk kejantung (serambi kanan/atrium dekstra) – kebilik kanan (ventrikel dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis kejaringan paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dan alveoli.proses pengeluaran CO2ini adalah sebagian dari sisa metabolism lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalia dan kulit.
Setelah udara dari luar diproses didalam hidung masih terjadi perjalanan panjang menuju paru-paru(sampai alveoli). Pada laring terdapat epiglottis yang berguna untuk menutup laring sewaktu menelan, sehingga makanan tidak masuk ke trakea, sedangkan waktu bernapas epiglotis terbuka begitu seterusnya. Jika makanan masuk kedalam laring maka kita mendapat serangan batuk, untuk mencoba mengeluarkan makanan tersebut dari laring. Selain itu dibantu oleh adanya bulu-bulu getar silia yaitu untuk menyaring debu-debu, kotoran dan benda asing.adanya benda asing/kotoran tersebut memberikan ransangan kepada selaput lendir dan bulu-bulu getar sehingga terjadi bersin, kadang terjadi batuk. Akibatnya benda asing/kotoran tersebut bisa dikeluarkan melalui hidung dan mulut. Dengan kejadian tersebut diatas udara yang masuk  kedalam alat-alat pernafasan benar-benar bersih.
Tetapi kalau kita bernapas melalui mulut,udara yang masuk kedalam paru-paru tidak dapat disaring, dilembabkan/hidung dihilangkan,ini bisa mengakibatkan gangguan terhadap tubuh.dan sel-sel bersilia (bulu-bulu getar) dapat rusak apabila adanya gas beracun dan dalam keadaan dehidrasi.namun dalam keadaan tertentu diharapkan kita bernapas melalui mulut,misalnya pada operasi hidung, pengangkatan polip, karena setelah operasi pada kedua hidung di isi tampon sehingga bernapas melalui mulut tidak merugikan.

2. MANFAAT PERNAFASAN
*      Mengambil oksigen yang kemudian di bawah oleh darah keseluruh tubuh(sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran
*      Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran,kemudian dibawa oleh dara ke paru-paru untuk dibuang(karena tidak berguna lagi oleh tubuh)
*      Menghangatkan dan melembabkan udara

3. Jenis-Jenis Pernapasan

*      Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut
*      Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga   dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
*      Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

*      Pernapasan Perut
Pernapasan Perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
*      Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
*      Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 
4. ANATOMI PERNAFASAN
  
Alat pernapasan adalah alat atau bagian tubuh tempat O2 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya CO2 dapat berdifusi keluar pada respirasi aerob. Alat pernapasan pada manusia terdiri atas rongga hidung, faring ( tekak), laring (pangkal tenggorokan), bronkus (cabang batang tenggorokan), dan pulmo (paru-paru).

 



  1. Rongga hidung ( cavum nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir. Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Jadi, rongga hidung berfungsi untuk: menyaring udara, melembapkan udara, dan memanaskanudara. diperoleh dari lingkungan sekitar. Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan, yaitu gula (glukosa). Proses oksidasi makanan bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk aktivitas hidup, misalnya pertumbuhan, mempertahankan suhu tubuh, pembakaran sel-sel tubuh, dan kontraksi otot. Selain menghasilkan energi,pernapasan juga menghasilkan karbon dioksida, dan uap air. 
  2. Faring ( tekak)Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan tersusun dari otot rangka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluranpernapasan ( nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan( orofaring)pada bagian belakang.
  3. Laring (pangkal tenggorokan) Laring terletak antara faring dan trakea. Laring tersusun atas Sembilan buah tulang rawan. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan trakea dengan faring. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis. Pada saat menelan makanan, epiglotis tertutup sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan tetapi menuju kerongkongan. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Di dalam laring, selain terdapat epiglotis juga ditemukan adanya pitasuaraMasuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
  4. Tenggorokan ( trakea) Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan 
  5. Bronchus (cabang tenggorokkan) Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri. Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus).  Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah percabangan brongkial yang selanjutnya: bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik, duktus alveolar, dan alveoli. Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik terkecil. 
  6. Pulmo alveolus Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah 
  7. Paru-paru adalah organ berbentuk pramid seperti spons dan berisi udara, terletak dalam rongga toraks.  Paru Kanan memiliki 3 Lobus; paru kiri memiliki 2 lobus.  Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian atas iga pertama, sebuah permukaan diafragmatik(bagian dasar)terletak di atas diafragma, sebuah permukaan mediastinal(medial) yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum, dan permukaan kostal teretak diatas kerangka iga. Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar), tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonary, dan bronkial dari paru. Setiap paru2 dilindungi oleh selaput membran yang disebut pleura. Pleura viseral dan parietal. Pleura viseral adalah yang menyelubungi setiap paru-paru,  Pleura parietal adalah yang melapisi rongga toraks(kerangka iga, diafragma, mediastinum). Pleura parietal  Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalah ruang potensial antara pleura parietal dan visceral yang mengandung lapisan tipuis cairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel- sel pleural sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan cairan(tekanan intrapleural) agak negative dibandingkan tekanan .Atmosfer.  Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru. 

........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................



Penyakit Respirasi


BAB  I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, berbagai instrumen kesehatan sudah semakin canggih. Namun, penyakit-penyakit juga berkembang dengan tak kalah “canggihnya”. Bronkhitis misalnya, yang menjadi momok bagi banyak orang.
Bronkhitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan lebih sering terjadi akibat udara yang lembab.
Ada banyak penyebab yang dapat membuat seseorang menderita bronkhitis ini seperti kebiasaan merokok, kebiasaan menghirup gas, debu, asap, atau bisa juga disebabkan oleh adanya komplikasi dari penyakit lainnya seperti rejan, batuk, campak, ataupun tipus.
Bronkitis atau dikenal dengan paru-paru basah adalah penyakit pernapasan dimana selaput lendir pada saluran bronkial paru-paru menjadi meradang.
Selaput lendir yang meradang tersebut menjadi membengkak dan menjadi lebih tebal, hal ini mempersempit atau menutup saluran udara yang kecil di paru-paru, mengakibatkan batuk yang bisa disertai dengan dahak dan sesak napas.
Penyakit ini datang dalam dua bentuk: akut (berlangsung dari satu sampai tiga minggu) dan kronis (berlangsung setidaknya 3 bulan dalam setahun, selama dua tahun berturut-turut).
Orang dengan asma juga mungkin memiliki asma bronkitis, peradangan dari selaput tabung bronkial.
Bronkitis akut mungkin yang menyebabkan batuk dan produksi dahak yang kadang menyertai infeksi saluran pernapasan atas. Dalam banyak kasus, infeksinya berasal dari virus, tapi kadang-kadang bisa disebabkan oleh bakteri.
Jika Anda dalam kesehatan yang baik, maka selaput lendir seharusnya kembali normal setelah Anda sembuh dari infeksi paru-paru, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari.
Bronkitis kronis adalah gangguan jangka panjang yang serius, dan seringkali memerlukan perawatan medis yang teratur.
Jika Anda seorang perokok dan menderita bronkitis akut, maka akan lebih sulit bagi Anda untuk pulih. Setiap rokok merusak struktur yang seperti rambut kecil dalam paru-paru, disebut silia, yang bertanggung jawab untuk menyikat keluar kotoran, iritasi, dan lendir berlebih.
Jika Anda terus merokok, kerusakan pada silia ini mencegah mereka untuk berfungsi dengan baik, sehingga meningkatkan kemungkinan Anda terkena bronkitis kronis. Pada beberapa perokok berat, selaput lendir yang melapisi saluran udara tetap meradang dan silia akhirnya berhenti berfungsi sama sekali.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Bronkitis?
2.      Faktor Penyebab Penyakit Bronkitis ?
3.      Gejala Penyakit Bronkitis?

4.      Penyebab & Faktor Risiko ?

5.      Pencegahan Penyakit Bronchitis ?

6.      Obat Tradisional Untuk Bronkitis ?

1.3 Tujuan
1.      Mengetahui apa itu  Bronkitis?
2.      Mengetahui Faktor Penyebab Penyakit Bronkitis ?
3.      Mengetahui Gejala Penyakit Bronkitis?

4.      Mengetahui Penyebab & Faktor Risiko ?

5.      Mengerti Pencegahan Penyakit Bronchitis ?

6.      Mengetahui Obat Tradisional Untuk Bronkitis ?

1.4 Manfaat
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi bronkitis, serta mengetahui penyebab dan gejala dari bronkitis. Selain itu pembaca dapat mengetahui resiko dari bronchitis dalam tubuh seseorang dan dapat mengetahui pencegaan bronchitis serta tau akan obat dari penyakit ini.



BAB  II PEMBAHASAN
2.1             Penyakit Bronkitis
Penyakit Bronkitis atau sering disebut juga dengan penyakit paru-paru basah sebenarnya merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadi peradangan pada selaput lendir yang ada di saluran bronkial paru-paru. Peradangan tersebut dapat menebal atau membengkak sehingga mengakibatkan pengidap penyakit ini mengalami batuk yang disertai dengan dahak dan desahan dan bahkan juga dapat mengalami sesak nafas karena nya. Penyakit Bronkitis sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu penyakit bronkitis akut dan penyakit bronkitis kronis. Penyakit Bronkitis akut biasanya terjadi selama kurang lebih 3 minggu sedangkan penyakit bronitis kronis bisa terjadi selama minimal 3 bulan hingga 1 tahun dan bahkan 2 tahun


Seseorang yang memiliki penyakit asma akan memiliki resiko penyakit bronkitis asma yang lebih besar dibanding orang sehat pada umumnya, Penyakit bronkitis merupakan penyakit jangka panjang yang sangat memerluka tindakan medis. Penderita Penyakit Bronkitis ini terkadang akan banyak memproduksi lendir di dalam sauran pernafasan nya sehingga akan mengakibatkan sesak nafas, bahkan produksi lendir yang berlebihan tersebut dapat juga mengakibatkan infeksi saluran pernafasan akibat virus maupun bakteri.
Seorang perokok yang mengidap penyakit bronkitis akut akan lebih lama sembuh dibandingkan penderita yang tidak merokok karena rokok dapat merusak sel-sel yang ada pada selaput lendir di saluran pernafasan. Bahkan seorang perkok yang mengidap penyakit bronkitis akut bisa berubah menjadi penyakit bronkitis kronis apabila tidak segera mungkin berhenti merokok dan dilakukan penanganan medis dengan teratur.
Ketika produksi lendir dalam saluran pernafasan berlebih, ini memungkinkan akan menyumbat paru-paru pengidap penyakit ini. Paru-paru yang terganggu oleh banyak nya lendir yang ada akan sangat mudah terinfeksi virus maupun bakteri yang bisa saja masuk ke paru-paru dan berakibat terganggunya fungsi paru-paru atau bahkan dapat merusak secara permanen saluran udara pada paru-paru yang dalam istilah medis disebut COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease).
Penyakit Bronkitis akut pada dasarnya merupakan penyakit yang umum dan banyak dirasakan oleh manusia, pengobatannya pun tergolong mudah dan tanpa dilakukan oleh tim medis professional (Dokter) pun bisa. Kita juga bisa menggunakan obat tradisional untuk mengurangi atau mengobati penyakit bronkitis akut. namun jika penyakit bronkitis yang diderita semakin parah dan tidak kunjung membaik atau bahkan mengakibatkan badan meriang, batuk berdarah dan dahak yang sanga mengganggu pernafasan, seharusnya peanganan oleh tim medis professional dilakukan. 
2.2             Faktor Penyebab Penyakit Bronkitis
Faktor Penyebab Penyakit Bronkitis bisa bermacam-macam, berikut ini merupakan faktor Penyebab Penyakit Bronkitis yang seringkali memulai terjadinya penyakit ini:
·                     Infeksi virus maupun bakteri.
·                     Pembesaran amandel
·                     Alergi
·                     Dipicu karena sinusitis.
·                     Polusi akibat organic dan klorin.
·                     Merokok yang terlalu banyak

2.3              Gejala Penyakit Bronkitis

1.      Gejala utama
Penyakit Bronkitis memiliki gejala-gejala yang mungkin dialami leh penderita nya dan bisa menjadi acuan untuk segera mengobati penyakit bronkitis ini. Berikut ini merupakan Gejala penyakit bronkitis yang seringkali terjadi:
·                     Batuk yang sangat sering disertai dengan dahak dan lendir
·                     Badan menjadi panas / demam tinggi
·                     Sesak nafas seperti orang asma
·                     Dada terasa nyeri
·                     Sering berkeringat dingin

2.      Gejala Bronchitis Akut dan Kronis

Pengobatan untuk bronchitis difokuskan untuk meredakan gejala dan memudahkan jalan napas. Berikut ini beberapa gejala bronchitis akut dan kronis yang perlu Anda ketahui:
  • Batuk
  • Adanya lendir, baik yang tidak berwarna, putih atau berwarna kuning kehijauan
  • Napas pendek, yang memburuk bahkan saat mengerahkan sedikit tenaga
  • Napas sesak
  • Lelah
  • Demam ringan dan menggigil
  • Rasa tidak nyaman pada dada
Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala bronchitis dapat membingungkan. Anda dapat tidak memiliki lendir ketika anda mengalami bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami bronchitis kronis.
Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka. Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:
  • Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab
  • Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk berdahak yang memburuk
Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis kronis anda.

2.4             Penyebab & Faktor Risiko

Setelah kita mengenal gejalanya, kita juga harus mengetahui penyebab dan faktor resiko penyakit ini.
1.      Bronchitis akut.
Virus pilek sering menyebabkan bronchitis akut. Tetapi anda juga dapat mengalami bronchitis noninfeksi karena terkena asap rokok dan polutan lain seperti debu.
Bronchitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronchitis. Bronchitis akut umumnya hilang ketika tidak lagi terkena iritan.
2.      Bronchitis kronis
Terkadang peradangan dan penebalan dinding pipa bronchial menjadi permanen –kondisi yang diketahui sebagai bronchitis kronis. Anda umumnya mempertimbangkan bahwa anda mengalami bronchitis kronis jika anda batuk setiap hari yang hilang seteah tiga bulan dalam setahun dalam dua tahun berturut.
Tidak seperti bronchitis akut, bronchitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit yang serius. Merokok adalah penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan debu atau gas beracun pada lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.

3.      Faktor risiko terkena Bronchitis

Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronchitis antara lain:
  • Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu, berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
  • Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah
  • Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux disease)
  • Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu

2.5              Pencegahan Penyakit Bronchitis

Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi paru-paru anda secara umum adalah:
  • Hindari merokok atau terkena asap rokok
  • Hindari mereka yang sedang sakit pilek atau flu
  • Cuci tangan anda secara teratur
  • Gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi

1.      Bagaimana Mendiagnosa Bronkitis?
·         Pada umumnya, test tidak diperlukan pada kasus bronkitis akut. Penyakit tersebut biasanya mudah dideteksi melalui deskripsi gejala dan pemeriksaan fisik Anda, seperti menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara gemeretak di saluran napas atas paru-paru yang biasanya menyertai sakit bronkitis akut.
·         Pada kasus bronkitis kronis, dokter seringnya mengambil foto X-ray dada Anda untuk memeriksa sejauh mana kerusakan paru-paru, dan juga test fungsi paru untuk mengukur seberapa baik kerja paru-paru Anda. Tingkat oksigen dalam darah Anda juga mungkin diperiksa dengan menggunakan sensor kecil yang dijepit di jari Anda.
2.       Apakah Pengobatan Untuk Bronkitis?

·         Pengobatan konvensional untuk bronkitis akut dapat terdiri dari tindakan sederhana seperti banyak istirahat, banyak minum cairan, hindari rokok dan asap, dan mungkin dapatkan resep dokter untuk bronchodilator hirup dan / atau obat batuk. Dalam beberapa kasus bronkitis kronis, steroid oral untuk mengurangi peradangan dan / atau oksigen tambahan mungkin diperlukan.
·         Pada orang sehat dengan bronkitis, yang memiliki paru-paru normal dan tidak ada masalah kesehatan kronis, maka obat antibiotik biasanya tidak diperlukan. Penyebab bronkitis dalam kebanyakan kasus adalah virus, sehingga obat antibiotik tidak akan membantu.
·         Batuk produktif (menghasilkan dahak) mungkin datang dengan bronkitis akut. Ini merupakan cara tubuh Anda menyingkirkan kelebihan lendir. Namun, jika batuk Anda benar-benar mengganggu sehingga membuat tidur Anda terganggu, batuknya begitu kuat sehingga menyakitkan, atau berlangsung selama dua atau tiga minggu, maka dokter akan meresepkan obat pereda batuk.
·         Dalam banyak kasus, Anda hanya harus melakukan semua hal yang biasanya dilakukan untuk mengobati pilek, seperti minum aspirin atau acetaminophen dan minum banyak cairan. Diingatkan agar jangan berikan aspirin pada anak berusia 18 tahun atau lebih muda karena meningkatnya risiko Anak terkena Sindrom Reye.
·         Jika Anda memiliki bronkitis kronis, paru-paru Anda rentan terhadap infeksi. Sebaiknya Anda dapatkan suntik flu tahunan dan vaksinasi terhadap pnemonia, kecuali jika dokter Anda melarang hal tersebut. Satu dosis vaksin pneumonia akan melindungi Anda sampai usia 65 tahun, kecuali jika Anda memiliki masalah medis lain. Setelah usia 65 tahun, Anda kemungkinan akan membutuhkan booster.
·         Jangan minum obat pereda batuk yang dijual bebas untuk mengobati bronkitis kronis, kecuali jika dokter Anda menyarankannya. Seperti halnya dengan bronkitis akut, batuk produktif yang terkait dengan bronkitis kronis, sangat membantu dalam membersihkan paru-paru dari lendir yang berlebihan. Bahkan, dokter Anda mungkin meresepkan ekspektoran jika Anda memiliki lendir yang tidak mudah keluar dengan batuk. Namun, jika Anda melihat adanya peningkatan ketebalan atau jumlah dahak, maka Anda mungkin terkena infeksi.
·         Jika ada infeksi, dokter mungkin meresepkan 5 sampai 10 hari penggunaan obat antibiotik spektrum luas untuk melawan berbagai bakteri. Jika Anda kelebihan berat badan, dokter Anda mungkin menyarankan diet untuk menghindari beban yang berlebihan ke jantung Anda.
·         Jika Anda memiliki penyakit paru obstruktif kronik (COPD, singkatan dari chronic obstructive pulmonary disease), maka dokter Anda dapat menambahkan anticholinergic bronchodilator, obat yang sementara memperbesar saluran napas paru-paru yang terhalang, atau steroid untuk mengurangi peradangan pada saluran napas. Berhenti merokok adalah tindakan yang paling penting agar pengobatan sukses bagi penderita bronkitis kronis dan COPD.
·         Dalam kasus yang parah dari bronkitis kronis dengan COPD, kemampuan tubuh Anda untuk membawa oksigen dari paru-paru ke dalam aliran darah, berkurang secara signifikan. Dokter Anda dapat meresepkan terapi oksigen, baik secara terus menerus atau sesuai kebutuhan. Perangkat Penyedia Oksigen tersedia secara luas. Jika Anda menggunakan tangki oksigen di rumah, pastikan untuk berhati-hati untuk tidak mengekspos perangkat ke api menyala, bahan yang mudah terbakar (misalnya alkohol dan semprotan aerosol), atau sumber panas langsung (misalnya pengering rambut atau radiator).
·         Jika Anda merokok, maka dokter Anda akan meminta Anda untuk berhenti. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berhenti merokok, bahkan pada bronkitis kronis stadium lanjut dan COPD, tidak hanya dapat mengurangi keparahan gejala mereka, tetapi juga meningkatkan umur harapan hidup mereka.

2.6             Obat Tradisional Untuk Bronkitis
1.      Untuk bronkitis akut:
Selama fase bronkitis akut, ketika Anda mengalami demam, sesak napas, atau mengi, maka kami sarankan untuk tetap tinggal di rumah, jaga kehangatan, dan minum banyak cairan. Anda tidak perlu tetap di tempat tidur, tapi jangan membuat diri Anda bekerja terlalu berat. Pertimbangkan untuk menggunakan vaporizer, atau menghirup uap dari baskom berisi air panas.
2.      Untuk bronkitis kronis:
Jika Anda memiliki bronkitis kronis, maka kami sarankan hindari paparan cat atau asap knalpot, debu, dan orang-orang yang pilek. Pertimbangkan untuk menggunakan vaporizer atau menghirup uap dari baskom berisi air panas atau mandi dengan air hangat. Jika Anda merokok, maka segera berhentilah!




BAB  III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit Bronkitis atau sering disebut juga dengan penyakit paru-paru basah sebenarnya merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadi peradangan pada selaput lendir yang ada di saluran bronkial paru-paru.
Faktor penyebab penyakit bronkitis bisa bermacam-macam, berikut ini merupakan faktor penyebab penyakit bronkitis yang seringkali memulai terjadinya penyakit ini:
infeksi virus maupun bakteri., pembesaran amandel, alergi, dipicu karena sinusitis., polusi akibat organic dan klorin, merokok yang terlalu banyak
Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi paru-paru anda secara umum adalah: hindari merokok atau terkena asap rokok, hindari mereka yang sedang sakit pilek atau flu, cuci tangan anda secara teratur, gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi

3.2 Saran
Untuk itu diharapkan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan baik dokter, perawat, dan ahli kesehatan lainnya agar dapat berperan dalam mencegah serta mengatasi dari masalah bronchitis didalam lingkungan masyarakat